
Remaja berusia 15 tahun itu dimakamkan Ahad tadi (18/4). Menurut keterangan keluarga korban, peristiwa nahas itu terjadi pada Sabtu malam saat Susanto bersama beberapa rekannya menjalani latihan bela diri yang dilakukan rutin di desa setempat.
Saat itu, Susanto berlatih tanding dengan salah satu pelatih yang usianya juga masih muda. “Kami memang biasa berlatih tanding untuk mengasah bela diri. Saat itu memang saya mengeluarkan jurus tendangan,” ujar pelatih berinisial A yang sudah menyandang status sebagai pendekar ini. A saat ini masih duduk di bangku kelas X sekolah menengah atas (SMA).
Ternyata tendangan sang pelatih mengenai bagian lambung korban. Korban sempat pingsan dan langsung dilarikan ke rumah sakit setempat. Namun, tendangan keras yang tepat mengenai bagian lambung itu membuat nyawa korban tidak tertolong.
Kejadian ini sontak membuat keluarga korban terkejut dan histeris. Ibu korban tampak histeris melihat anaknya yang sudah tiada. Anggota keluarga lainnya tampak menenangkannya saat jenazah korban dibawa dari rumah duka menuju pemakaman desa setempat.
Kasus ini sempat didengar petugas Kepolisian Sektor Wungu. Namun saat dikonfirmasi, Kepala Kepolisian Sektor Wungu, Ajun Komisaris Asih Dwi Yuliati, menyatakan bahwa kejadian tersebut murni kecelakaan saat latihan bela diri.
“Petugas menilai kejadian ini murni kecelakaan saat latihan silat dan tidak memenuhi unsur pidana. Jadi tidak kami proses. Kami hanya memintai keterangan saksi saat kejadian,” jelas Asih. Petugas kepolisian juga tidak menerima laporan pengaduan dari keluarga korban.
Madiun memang dikenal sebagai wilayah basis organisasi bela diri atau persilatan terbesar di Jawa Timur dan bahkan Indonesia. Berbagai perguruan silat kerapkali melakukan latihan di pelosok-pelosok desa baik yang diikuti orang dewasa maupun remaja.
Himbauan : * Untuk Pelatih PSN.Tri Gerak Sakti
Untuk Menghindari Kejadian seperti diatas agar Lebih hati-hati dalam memberikan materi Pengajaran / Latihan kepada Siswanya dengan mempertimbangkan "SiKON" ( Situasi, Kondisi ) Serta Tempat dalam segi memberikan Latihan, Contoh :
-* Fisik Siswa Jika Sakit atau kurang Fit jangan terlalu dipaksakan untuk Latihan karena KESEHATAN penting & Mahal Harganya.
-* Keterbatasan Kemampuan Siswa jangan terlalu dipaksakan tetapi dengan Support & Dorongan serta Kesabaran Pelatih untuk memberikan Materi Pengajaran dalam Latihan.
-* Tempat & Perlengkapan latihan juga harus diperhatikan Karena ada beberapa Gerakan / Jurus-Jurus yang membutuhkan Tempat & Perlengkapan yang Aman, Contoh : Matras ( Alas latihan yang empuk & Aman ), Body Protector ( Kostum yang biasa dikenakan di tubuh ), Batok ( Pengaman Kelamin Laki-laki ), Softex ( Pengaman Kelamin Wanita ), Serta Alat Pengamanan lainnya seperti Engkel Kaki maupun Lengan & masih banyak yang lainnya. Ini untuk Unit Latihan yang mempunyai Alat Lengkap, Dan untuk Unit Latihan yang mempunyai Keterbatasan Tempat Maupun Pelengkapan Pengamanan dalam Latihan Silat Diharapkan Pelatih Menghindari Gerakan / Jurus yang sekiranya Membahayakan Siswa.
-* Di Biasakan sebelum latihan di awali dengan DOA & Diakhiri dengan DOA Penutup.
*****Good Luck****...Salam Perguruan. ( Chenkfu )
0 komentar:
Posting Komentar